Evolusi Sistem Pembayaran
Kita dapat mendapat gambaran dari fungsi uang dan bentuknya dari waktu ke waktu dengan melihat evolusi system pembayaran (payment system), yaitu cara bagaimana transaksi dilakukan dalam perekonomian. System pembayaran telah berubah sepanjang waktu, demikian pula dengan bentuk uang. Pada satu waktu, logam berharga seperti emas digunakan sebagai alat pembayaran utama dan dari emas tersebut berubah menjadi bentuk utama dari uang. Selanjutnya asset kertas seperti cek dan uang kertas mulai digunakan untuk system pembayaran dan dianggap sebagai uang. Dimana system pembayaran berujung memiliki makna penting terhadap bagaimana uang akan didefinisikan di masa mendatang.
a. Uang Komoditas
Untuk mendapat gambaran dimana system pembayaran berujung, adalah penting untuk mengetahui proses perubahan system pembayaran dari waktu ke waktu. Segala sesuatu yang berfungsi sebagai uang, maka secara umum harus dapat diterima, setiap orang harus bersedia menggunakannya sebagai pembayaran untuk barang dan jasa. Setiap objek yang mempunyai nilai yang jelas bagi setiap orang bias menjadi kandidat untuk bisa menjadi uang, dan pilihan yang lazim adalah logam berharga seperti emas, atau perak. Uang yang dibuat dari logam berharga atau komoditas berharga lainnya disebut sebagai uang komoditas (commodity money), dan dari masa purbakala sampai beberapa ratus tahun yang lalu, uang komoditas berfungsi sebagai alat tukar di hampir semua kalangan masyarakat kecuali masyarakat yang paling primitif. Permasalahan yang muncul dari system pembayaran yang berbentuk logam berharga adalah sangat berat dan sulit dibawa dari satu tempat ke tempat lain.
b. Uang Fiat
Perkembangan berikutnya dalam system pembayaran adalah mata uang kertas (selembar kertas yang berfungsi sebagai alat tukar). Pada awalnya, uang kertas berisi jaminan yang dapat dikonversikan kedalam bentuk koin atau ke logam berharga dengan kuantitas tertentu. Akan tetapi, mata uang berubah secara perlahan menjadi uang fiat (fiat money), yaitu uang kertas yang dikeluarkan oleh pemerintah sebagai alat pembayaran yang sah (pengertian sah adalah uang kertas tersebut dapat diterima sebagai pembayaran untuk utang) tetapi tidak dapat dikonversikan ke dalam bentuk koin atau logam berharga. Uang kertas mempunyai keuntungan dengan berat yang lebih ringan dibandingkan uang logam, tetapi uang kertas dapat diterima sebagai alat tukar hanya jika ada kredibilitas dari otoritas yang menerbitkan uang kertas tersebut dan jika percetakan atas uang kertas tersebut mengalami suatu tahapan canggih dan sangat sulit dipalsukan. Oleh karena uang kertas telah melibatkan pengaturan secara hukum, Negara-negara dapat mengubah mata uangnya sesuai dengan keinginan. Lebih lanjut, itulah yang dilakukan oleh Negara-negara Eropa ketika mereka menghancurkan mata uangnya untuk diubah ke euro pada tahun 2002.
Kelemahan utama dari uang kertas dan koin adalah mudah dicuri dan cukup mahal untuk dibawa dalam jumlah yang besar karena tumpukannya yang banyak. Untuk mengatasi permasalahan ini, tahapan lain dalam evolusi system pembayaran terjadi seiring dengan perkembangan dari perbankan modern: penemuan cek.
c. Cek
Cek adalah suatu instruksi dari anda ke bank anda untuk mengirimkan uang dari rekening anda ke rekening orang lain ketika orang tersebut menyetorkan cek yang diterimanya. Cek memungkinkan terjadinya transaksi tanpa harus membawa sejumlah besar mata uang. Penemuan cek merupakan inovasi terbesar yang dapat meningkatkan efisiensi system pembayaran. Sering kali, pembayaran dibuat bolak balik saling membatalkan, tanpa cek, hal tersebut akan membuat pergerakan dari banyak mata uang. Dengan cek, pembayaran yang saling membatalkan dapat diselesaikan dengan pembatalan cek, dan tidak ada uang yang perlu dipindahkan. Akibatnya, penggunaan cek dapat menurunkan biaya transportasi yang terkait dengan system pembayaran dan meningkatkan efisiensi ekonomi. Keuntungan cek lainnya adalah dapat dituliskan berapa pun jumlahnya sampai sejumlah saldo yang ada di rekening, sehingga membuat transaksi dalam jumlah besar menjadi lebih mudah. Cek juga dapat mengurangi kerugian seandainya cek tersebut dicuri, dank arena cek memberikan bukti pembelian dengan nyaman.
Akan tetapi, terdapat dua permasalahan dengan system pembayaran berdasarkan cek. Pertama, dibutuhkan waktu untuk mendapatkan cek dari satu tempat ke tempat lain, khususnya pada masalah yang serius jika anda akan membayar seseorang dengan lokasi berbeda yang membutuhkan pembayaran dengan cepat. Selain itu, jika anda mempunyai rekening giro, biasanya bank membutuhkan waktu beberapa hari sebelum dapat menggunakan cek dari setoran yang kita simpan. Kalau anda membutuhkan uang tunai dengan segera, sifat pembayaran dengan cek dapat membuat anda frustasi. Kedua, semua pekerjaan administrasi yang dibutuhkan dalam proses cek juga mahal, diperkirakan saat ini bisa mencapai lebih dari $10 miliar per tahun untuk memproses semua cek yang ditulis di Amerika Serikat.
d. Pembayaran Secara Elektronik
Pada masa lalu anda harus membayar tagihan-tagihan dengan mengirimkan cek lewat pos, tetapi sekarang bank-bank menyediakan situs web dimana anda bisa masuk ke dalamnya, dengan mengeklik beberapa tombol dan dengan cara demikian pembayaran atas tagihan anda dapat dilakukan secara elektronik. System pembayaran secara elektronik yang disediakan oleh bank hanya membutuhkan sedikit waktu untuk masuk kedalam system guna membayar tagihan. Pembayaran yang sudah dilakukan, secara otomatis akan mengurangi saldo rekening anda di bank. Pembayaran secara elektronik ini diperkirakan bisa menghemat lebih dari satu dolar per transaksi dibandingkan apabila menggunakan cek. Pembayaran secara elektronik kini semakin umum digunakan di Amerika Serikat, meskipun kebiasaan ini sebenarnya cenderung terlambat dibandingkan orang-orang di Eropa, khususnya di Skandinavia dalam penggunaan pembayaran elektronik.
e. E-Money
Teknologi pembayaran secara elektronik tidak hanya menggantikan cek tetapi juga tunai dalam bentuk electronic money (e-money) adanya uang hanya dalam bentuk elektronik. Bentuk pertama dari e-money adalah kartu debit. Kartu debit, yang bentuknya seperti kartu kredit, memungkinkan konsumen membeli barang dan jasa dengan secara langsung dapat memindahkan dana secara elektronik dari rekening di bank ke rekening pihak penjual. Kartu debit dapat digunakan di tempat-tempat kartu kredit dan sekarang ini menjadi lebih cepat dibandingkan pembayaran tunai. Sebagian besar bank dan perusahaan seperti Visa dan MasterCard menerbitkan kartu kredit, dan kartu ATM anda umumnya dapat berfungsi sebagai kartu debit.
Bentuk e-money yang lebih mutakhir adalah stored-value card. Bentuk yang paling sederhana dari stored-value card adalah dibeli dengan dolar tertentu yang dibayar dimuka, mirip seperti kartu telephon prabayar. Semakin canggih stored-value card dikenal sebagai smart card. Smart card berisi chip computer yang dapat mengakses tunai secara digital dari pemilik rekening kapan pun dibutuhkan. Di Negara-negara Asia, seperti Jepang dan Korea, telepon seluler sekarang mempunyai fitur smart card yang memberikan ekspresi “bayar melalui telepon”, menjadi perkembangan baru. Smart card dapat dibeli dari mesin ATM, computer pribadi dengan kartu pembaca smart card, atau peralatan telephon khusus.
Bentuk ketiga dari e-money sering disebut e-cash yang digunakan melalui internet untuk membeli brang dan jasa. Pelanggan mendapatkan e-cash dengan membuat satu rekening di bank yang mempunyai jaringan internet dan kemudian bisa mempunyai e-cash yang dipindahkan ke computer pribadinya. Ketika dia ingin membeli sesuatu dengan e-cash, dia dapat menjelajah toko yang ada di web dan menekan tombol “buy” pada barang tertentu, selanjutnya secara otomatis e-cash ditransfer dari komputernya ke kompurter penjual. Penjual kemudian mendapatkan dana yang dityransfer dari rekening bank konsumen ke rekening penjual sebelum barang tersebut dikirimkan.
Dengan adanya kemudahan dari e-money, anda mungkin berfikir bahwa kita menuju masyarakat tanpa uang tunai (cashless society) dimana semua pembayaran dilakukan secara elektronik. Akan tetapi, ternyata hal ini tidak terjadi, sebagaimana dibahas di kotak “E-finance, Apakah kita menuju pada masyarakat Tanpa Uang Tunai?”.
0 komentar:
Posting Komentar